djwhe.blogg.se

kenaikan kurs mengurangi ekspor neto penurunan NX, menggeser pengeluaran yg direncanakan ke bawah → menurunkan Y Kurva IS* meringkas hub r dan Y (grafik 12.1)Ĩ Gbr 12.1 e E Y=AE Planned Expenditure, E = C + I + G + NX Y r NX IS Yĩ Ket Gambar 12.1 Kurva IS* miring ke bawah karena kurs yang lebih tinggi, mengurangi ekspor neto, menurunkan Y.

Misal kurs nominal berapresiasi, barang LN menjadi lebih murah, maka ekspor turun, impor naik. Maka kurs riil proporsional terhadap kurs nominal. Kurs nominal : harga relatif dari mata uang domestik dan asing Jika e = kurs nominal, maka Kurs riil Є = eP/P* (P= harga domestik, P* harga LN)ħ Asumsi Model MF : tingkat harga dalam dan LN tetap. Mis e adalah 9200 rupiah per dolar USĦ Kurs riil : harga relatif dari barang2 di dalam dan LN

e = jumlah mata uang asing per unit mata uang domestik. Y = C(Y-T) + I(r*) + G + NX(e) Ekspor neto berhub negative dengan kurs e. Akhirnya bunga domestik kembali menuju r*.

Jk pendek r naik sedikit, maka pihak asing akan mulai memberi pinjaman. Tingkat bunga ekonomi domestik ditentukan tingkat bunga dunia * bisa memusatkan perhatian pada peran kurs.Īsumsi r = r* Tingkat bunga dunia tetap secara eksogen Mis. Model Mundell-Fleming (MF) : versi perekonomian terbuka dari model IS-LM Asumsi model MF/IS-LM: tingkat harga tetap, apa yang menyebabkan fluktuasi jk pendek dlm ADģ Asumsi penting model MF: Perekonomian terbuka kecil dengan modal mobilitas sempurna. Gregory Mankiw BAB 12 Permintaan Agregat dalam Perekonomian TerbukaĢ Analisis AD dengan memasukkan perdagangan dan keuangan internasional. Presentasi berjudul: "mankiw's macroeconomics modules"- Transcript presentasi:Ī PowerPointTutorial to Accompany macroeconomics, 5th ed.